Selasa, 27 November 2012

INDONESIA BELI 40 SISTEM ROKET ASTROS II DARI BRAZIL





Sistem roket ASTROS II Brazil
Sistem Roket ASTROS II Brazil

Guna mempersenjatai salah satu batalyon khusus TNI, Indonesia akan membeli Sistem Roket Saturasi Artileri (Artillery Saturation Rocket System) Astros II dari produsen senjata Avibras yang bermarkas di Sao Jose dos Campos, Sao Paolo Brazil. Astros II merupakan sistem artileri paling canggih saat ini yang dikembangkan oleh Avibras, seperti yang ditulis harian lokal Brazil O Estado de Sao Paulo.

Kesepakatan pembelian ini ditandatangani pada 8 November lalu di Jakarta, yang berisi tentang nota jual-beli alutsista senilai antara US$400-800 juta atau sekitar 3,8 sampai 7,6 triliun rupiah yang terindikasi meliputi sekitar empat puluh (40) unit kendaraan peluncur roket canggih.

Dengan angka pembelian yang demikian besar, belanja alutsista ini juga akan termasuk pembelian baterai Astros, mesin peluncur roket, kendaraan komunikasi lapis baja, kendaraan penembak dan kendaraan kontrol, kendaraan dilengkapi radar, dan stasiun cuaca mobile (bergerak).

Peluncur roket versi Astro II yang akan dipakai oleh batalyon khusus TNI ini akan dikirimkan dalam kondisi lengkap termasuk peralatan elektroik yang nantinya bisa dipakai untuk melepas amunisi pintar, seperti rudal, namun kini masih menunggu proses sertifikasi.

Namun rincian alutsista yang akan dibeli tidak diketahui karena dilindungi klausul kerahasiaan. Tipe amunisi juga tidak disebutkan, meskipun sistem roket ini dikabarkan mampu mencapai target hingga 100 kilometer.


Persaingan Sengit

Sistem roket ASTROS II Brazil
Sistem Roket ASTROS II Brazil

Menurut Menteri Pertahanan Brazil, Celso Amorim, transaksi mengharuskan Brazil untuk bekerja dengan mitra dan pemain internasional baru dan Indonesia adalah pemain besar dunia internasional dan juga telah membeli pesawat Super Tucano dari Embraer (Brazilian Aeronautics Company).

Pemerintah Indonesia telah membeli 16 pesawat serang ringan turboprop, pengawas elektronik serta pesawat pendukung pasukan darat untuk TNI Angkatan Udara.

Presiden Avibras Sami Hassuani mengatakan transaksi dengan Indonesia ini dicapai di tengah kompetisi sengit. Negosiasi sudah dimulai sejak tahun 2008 dan "memaksa" perusahaan untuk kukuh di tempatnya dan terus-menerus menawarkan bukti keunggulan tekniknya.

Hassuani yakin dokumen final sudah akan ditandatangani 90 hari sejak kesepakatan dicapai sementara seluruh pesanan akan dikirim dalam waktu tiga tahun, dan dia juga berharap hubungan dengan pelanggan akan terus berlanjut lebih dari 30 tahun.

Kesepakatan pembelian ini ditandatangani oleh  Direktur Badan Sarana Pertahanan Kementrian Pertahanan Indonesia Ediwan Prabowo dan Presiden Avibras Sami Hassuani di Jakarta, 8 November lalu. Dua hari setelah itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginspeksi sebuah kendaraan peluncur roket Astros yang sudah dicat sesuai warna khas TNI yang mengangkut empat roket SS-80.

Untuk memenuhi kontraknya, Avibras segera akan membuka kantor di Jakarta. Kantor ini akan menjadi perwakilan keduanya di kawasan Asia, setelah yang pertama dibuka di Kuala Lumpur, Malaysia, dimana peluncur roket Astros telah menjadi bagian dari alutsista negara itu sejak 2010.
Sumber: BBC via Kemhan
Kredit foto: Jorge Andrad
e

Tidak ada komentar:

Posting Komentar